Sabtu, 06 Agustus 2011

Aku dan Kamu -- Kita, Dua yang Satu

Genggam, tangan ini, hati ini, bahagia ini, rasa percaya ini.. Berlari kita, aku dan kamu, kita adalah dua yang satu..

Malam itu pelangi muncul, setelah hujan yang ramah, dingin yang jenaka, kita tiba-tiba ada di sana.. Tidak ada apa-apa, hanya lapangan rumput tempat anak-anak bermain bola tadi sore, cahaya bulan purnama bulat sempurna yang baru saja muncul mengganti hujan, simphoni dan tarian sakral dari seniman malam yang bersembunyi di balik hijauan rumput, dan kita, kamu dan aku.. kita mulai menari, berputar lembut di bawah kuasa poros yang kita buat dari genggam dua pasang tangan.. lagu kita adalah tawa..

"Kamu tahu, lapangan rumput ini panggung kita" kataku.. "Bulan adalah lampu dansa kita" katamu.. "Serangga malam adalah orkestra kita" kataku.. "Dan semua indah ini adalah kita" katamu..

Satu, dua, tiga tetes air mulai turun lagi.. Terang bulan berpura-pura menjadi gerhana dengan menarik selimut awan, ia malu, kita tahu.. Aku menatapmu, kamu menatapku.. Kamu mengerti, aku mengangguk.. Kita tak akan beranjak, tidak, kita tetap menari dan menyanyi, di bawah hitam selimut malam.. Di tempat dimana aku dan kamu akan selamanya menjadi dua yang satu, di tempat dimana lapangan rumput kecil menjadi dunia kita tanpa hadirnya eksistensi lain, di tempat dimana cahaya bulan bersinar hanya untuk kita, dan hujan turun hanya demi kita..

Lama sudah kita menari.. Tarian bulan kataku, tarian hujan katamu.. Entahlah, semua indah, aku tak peduli nama.. Di gundukan rumput bertumbuh bunga itu, kita percayakan untuk letakkan punggung kita.. Terbaring, menghadap kemaha-luasan yang hanya milik kita.. Ada gugusan bintang yang selalu kamu tunjuk, kamu memberikan nama "rasi bintang mimpi".. Aku memujanya juga, sama seperti pujaku untuk senyummu: cantik, berbinar, dan membuatku ingin memiliki selamanya..

Ada detik-detik yang selalu datang di saat-saat seperti ini.. Yang mungkin akan membuatku rindu nanti, saat tua, saat hanya ada aku di rumah, atau saat aku duluan yang pergi ke rasi bintang mimpi itu.. kau selalu terdiam pada akhirnya, namun tidak senyummu, ia selalu melengkung indah tak kenal lelah.. Mata kita mulai memandang hal yang berbeda, matamu masih mencoba menangkap bintang, sementara mataku menangkap senyummu.. Di detik yang lain kepalamu terangkat sedikit, berangkat ke bahuku.. Di sana ia akhirnya bersandar, namun masih saja kamu mencoba mencuri bintang lewat pandang, kali ini sedikit lebih dekat jarakmu ke bintang karena bahuku menopang kepalamu..

Pada akhirnya kamu akan tertidur, meninggalkan aku menikmati malam sendirian, hanya satu yang kamu masih lakukan.. Senyum.. Malam terasa amat hangat, cahaya bulan memeluk kita, di dunia kecil milik kita, yang selalu bisa kita datangi setiap malam, untuk menari lagi, menyanyi lagi, terbaring lagi, menyapa bintang lagi, dan untukku, memandang senyum abadimu lagi.. :)

Genggam, tangan ini, hati ini, bahagia ini, rasa percaya ini.. Berlari kita, aku dan kamu, kita adalah dua yang satu..

5 komentar:

  1. Hehe.. NICE :) !!

    Aku sukaaa bgt :) heuu
    eh, tp buat siapa sayang? Haha

    BalasHapus
  2. Thaaaanks cherie.. ^_^

    Buat siapa? Liat dong labelnya: "cerita imaji".. So? Ini fiktif kok sebenernya, curahan imajiner aja.. :)

    BalasHapus
  3. sepik aja lo wims :p

    BalasHapus
  4. hehe.. oke okee.. :)

    BalasHapus
  5. Des, you hurt me haha.. Thanks udah mampir des.. :)

    BalasHapus

Pembaca yang baik (katanya) meninggalkan komentar he he he… Dan jangan lupa nulis nama yaa biar saya tau siapa identitas pemberi komentar yang baik ini, terima kasih.. :D