Senin, 23 April 2012

Ocehan lugas nan sarkastik

Kadang hidup terasa gelap, saat itu kita menggugat hidup itu jahat.. Kadang hidup terasa terang, saat itu kita menganggap kita beruntung.. Loh, kok aneh? Kenapa saat hidup jadi terang kita gak menganggap hidup itu baik, alih-alih kita yang beruntung? Nada yang sama, kenapa saat hidup gelap kita gak menganggap bahwa kita yang lagi sial dan (mungkin) lagi dapet ujian, alih-alih kita menuding hidup lagi jahat sama kita?

Ada satu titik dimana kadang kita sebenernya gak pantes untuk jadi dewasa, atau belum pantes.. Kenapa begitu? Dimana titik itu? Apa penyebabnya?

Renungkan sedikit saja, saya tidak perlu memohon supaya anda ikut merenung kan? Gak mau ya gak usah.. Oke, coba inget masa kecil kita? Terlalu jauh? Merasa udah tua? Coba liat dan perhatiin dengan seksama anak kecil yang sama sekali belum dewasa.. Mereka menuntut dunia untuk mendengar mereka, memaksa semesta untuk menuruti apa mau mereka, mengancam alam dengan memecah tangis mereka sendiri seolah suara mereka adalah sangkakala yang siap meluluh lantakkan siapapun dan apapun kecuali dirinya jika inginnya tidak berkabul.. Semua yang menentang mereka adalah kaum jahat, semua yang memanja mereka adalah kaum yang beruntung.. Sudah ketemu kaitan tentang analogi anak kecil tadi sama sesuatu yang tadi saya sebut sebagai titik dimana kita gak pantes jadi dewasa? Belum? Ah, kurang jelas apa lagi saya mengoceh? Andai saya menulis ini dengan tinta di atas kertas, saya pasti akan memeras kertas saya, biar tintanya tumpah di atas wadah dan saya kembalikan ke dalam pena, karena saya tidak rela tulisan saya yang sejelas ini tidak dimengerti..

Ada yang mau menolong saya? Tolong ubah tiap huruf yang saya tulis ini menjadi tinta dan masukkan ke pena kalian, karena saya sendiri tidak mengerti ocehan apa ini dan kenapa saya punya fikiran untuk menulisnya.. Ada yang bersedia menolong saya? Tidak? Ah, kalian memang jahat.. Atau ada? Ya, saya memang orang yang beruntung..

"Pandai-pandailah bersyukur, jangan mau enak terus"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pembaca yang baik (katanya) meninggalkan komentar he he he… Dan jangan lupa nulis nama yaa biar saya tau siapa identitas pemberi komentar yang baik ini, terima kasih.. :D